Berita Update

(Terbaru)
BERMANFAAT: Taufik mengatakan, perpustakaan dan kearsipan menjadi dua elemen yang saling mengisi dalam dinamika membangun masa depan.

GARISPENA.CO - SAMARINDA - Kearsipan dan Perpustakaan menjadi dua elemen yang tidak terpisahkan. Memiliki kemiripan dalam tugas dan fungsinya, mereka menjadi tonggak rujukan dalam membangun masa depan. Seperti kearsipan, di mana kehadirannya bisa menjadi rujukan dalam pengambilan keputusan pada masa mendatang. Begitu pula perpustakaan yang mewadahi judul buku yang bisa menjadi referensi untuk mengambil langkah yang lebih baik untuk masa depan.

 

Pelaksana Harian (Plh) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim Taufik mengatakan, dua sektor tersebut bersifat saling mengisi, dalam bidang pendidikan, pemerintah maupun sejarah. Dia mengibaratkan perpustakaan dan kearsipan seperti bangunan dua tingkat.

 

Lantai pertama adalah representasi perpustakaan yang berisi koleksi konten-konten buku baik elektronik maupun tercetak, yang sifatnya dinamis terus berkembang. Sementara arsip itu di lantai kedua berisi berkas, warkat yang sifatnya bisa dinamis bisa statis.

 

Ia menjelaskan bahwa perbedaan utama antara perpustakaan dan arsip terletak pada frekuensi penggunaannya. Perpustakaan harus selalu diperbarui dengan konten-konten terbaru agar tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat. Sementara itu, arsip hanya diperlukan ketika dibutuhkan, misalnya untuk keperluan penelitian atau penelusuran informasi.

 

"Arsip itu sifatnya ketika diperlukan kita perlu melakukan penelusuran. Karena konten-konten seperti itu hanya diperlukan ketika memang dibutuhkan. Kalau perpustakaan tidak boleh begitu, harus tetap dinamis," pungkasnya. (adv/hms/DPK)