Berita Update

(Terbaru)
Foto: Kabag Ops Kompol Andi Suryadi.

GARISPENA.CO - Samarinda - Sesuai perintah Kapolri Jendral Polisi Sigit Prabowo, Polresta Samarinda berhasil mengamankan setidaknya 246 preman, dalam jangka waktu satu bulan.


246 preman yang diamankan, diketahui merupakan hasil laporan dari masyarakat yang resah dengan tindakannya. Dan juga hasil razia oprasi premanisme yang ada di Kota Tepian - sebutan Samarinda. Hal itu diungkapkan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman melalui Kabag Ops Kompol Andi Suryadi ketika dikonfirmasi di Mako Polresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi Kelurahan Karang Asam Ilir Sungai Kunjang Kamis (24/6/2021) sore.


Andi sapaan karibnya, menyampaikan, berdasarkan hasil ungkapan yang dilakukan oleh Polresta Samarinda dan jajaran Polsek. Total ada 246 preman yang diamankan, 4 diantaranya itu kini telah ditetapkan sebagai tersangka. "242 orang itu dilakukan pembinaan. Sedangkan 4 menjadi tersangka. 4 orang ini ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti membawa senjata tajam (sajam) dan melakukan pemerasan," ungkapnya.



Lebih lanjut Andi mengatakan, para terduga preman itu berhasil diamankan berkat adanya laporan dari masyarakat yang sanggat dirugikan atas keberadaan premanisme yang kerap memeras pedagang, ataupun masyarakat, dan maupun melalui call center 110. "Dari informasi masyarakat maupun, aduan di call center, jadi kami dari informasi itu, melakukan patroli untuk ditindak lanjuti kebenarannya," terangnya.



Andi menyebut, pelabuhan kapal Samarinda paling banyak di dapatkan orang atau diduga sebagai preman di lokasi itu. "Paling banyak kita dapati di pelabuhan, dan lokasi di tempati  jukir liar yang ada di Samarinda," ucap Andi.



Ditambahkannya, untuk 242 orang tersebut pun kata Andi dikenakan wajib lapor sepekan dua kali, yakni Senin dan Kamis. "Jadi, mereka ini wajib lapor, ya paling lama selama sebulan kedepan," tandasnya.



Tak berhenti sampai disini. Polresta Samarinda tetap gencar memberangus para pelaku yang dianggap meresahkan masyarakat dan merugikan masyarakat terkait. Sementara untuk kawasan yang memang menjadi antensi utama aksi premanisme tersebut, yakni di kawasan pelabuhan bongkar muat barang, pasar dan tempat keramaian lainnya.(*)



Penulis : Muhammad rizki