Sadis, Hanya Didesak Menikah, Anggota TNI Di Balikpapan Bunuh Kekasihnya, Kini Tersisa Tulang Belulang

Tampak jasad dari wanita berinisial RR seorang guru honorer yang diduga dibunuh oleh kekasihnya sendiri yang diketahui seorang anggota TNI di Balikapapan.
GARISPENA.CO - Samarinda - Entah bisikan setan apa yang merasuki pikiran MA (32). Anggota TNI berpangkat Prajurit Kepala (Praka) dari Satuan Yonif 600/R Kodam Mulawarman, itu diduga menjadi dalang di balik aksi pembunuhan terhadap kekasihnya sendiri RR (30). Ironinya, dugaan pembunuhan oleh MA terhadap guru honorer di salah satu Sekolah Dasar di Balikpapan itu, dilatarbelakangi masalah pernikahan.
Ya, RR selaku kekasih dari MA, diketahui belakangan meminta agar dinikahi. Permintaan yang kerap berulang dari korban, menyulut emosi MA. Hingga peristiwa pembunuhan itu pun tidak terelekan pada Maret 2021 lalu.
Berdasarkan informasi dihimpun media ini, terungkapnya kasus pembunuhan sadis itu, berawal saat jasad RR ditemukan menyisakan tulang belulang di Jalan Transad, KM 8, Balikpapan Utara, Senin (12/4/2021).
Sebagai orang dekat dari korban, MA menjadi orang yang paling dicurigai. Apalagi, sebelum korban dilaporkan menghilang hingga dengan ditemukan hanya tinggal tulang belulang, MA diketahui sempat menjalin komunikasi dan bertemu dengan korban.
Namun saat itu MA malah menutupi perbuatannya dengan berpura-pura mencari keberadaan korban. Ibarat kata, sepandai-pandainya bangkai ditutupi, pasti tercium juga. Sepintar-pintarnya MA menyembunyikan kejahatannya, pada akhirnya tgerungkap juga.
Kapendam VI/Mulawarman, Letkol Inf Taufik Hanif yang turut menerima laporan itu, dengan sigap langsung mengamankan MA. Dia menegaskan, akan memecat MA dari satuannya jika hasil penyelidikan dan proses hukum menyatakan yang bersangkutan bersalah.
"Saat ini MA akan mengikuti proses hukum sampai tuntas. Ancaman hukuman (berupa pemecatan sebagai anggota TNI) akan diberikan setelah (MA) mendapatkan hasil dari pengadilan nanti," katanya.
Letkol Inf Taufik Hanif menjelaskan, motif pembunuhan ini dipicu desakan menikah yang terus diminta oleh RR. Hingga akhirnya, anggotanya tersebut merasa geram dan melakukan pembunuhan.
"Tersangka sudah lama merencanakan pembunuhan karena desakan menikah itu, padahal tersangka mau ikut Sekolah Calon Bintara Angkatan Darat (Secaba)," tutupnya.
Selain itu, sang ayah dari korban RR, bernama Kuswanto (62) yang mengetahui kejadian tersebut, tak menyangka anaknya menjadi korban pembunuhan. Apalagi pelakunya merupakan kekasih dari anaknya sendiri.
"Kata orang-orang, orangtuanya tidak mau punya menantu dari Kalimantan. Mereka sudah siapkan calon mantu sendiri," kata Kuswanto.
Dia menyebut, bahwa sang anak sudah dinyatakan hilang sejak 1 Maret 2021. Namun MA mengaku bahwa tak melihat keberadaan RR sejak hendak bertolak ke Kelurahan Manggar untuk mengambil seragam persit.
"Kata MA, hari Senin siang terakhir ia bertemu Rizki setelah mengambil seragam persit. Setelah mengambil seragam, MA mengaku Rizki menemui temannya. Jadi MA tidak mengantarkan pulang," ucapnya.
Hari berganti pekan, Kuswanto tak kunjung mendapat kabar. Ia pun melaporkan ke Polsek Balikpapan Utara, sehari setelahnya ia kembali melapor ke Polresta Balikpapan. Hingga akhirnya, pada Jumat 9 April 2021, MA disidik oleh POM. Pada Senin 12 April 2021, Kuswanto mendapat kabar bahwa anaknya telah ditemukan meninggal dan tinggal tulang belulang.
Rasa sedih dan marah menyelimuti pikiran Kuswanto. Terlebih ketika diketahui terduga pelaku adalah calon menantunya sendiri. Padahal, selama 43 hari RR menghilang, MA turut mencari keberadaan RR. MA pun sempat mendatangi lokasi RR dibuang dua minggu setelah ia melakukan pembunuhan di Jalan Transad, KM 8, Balikpapan Utara.
Tubuh RR yang diselimuti semak belukar tersebut dikuliti MA tanpa rasa kasihan dan menyisakan tulang belulang ketika ditemukan. Setelah ditemukan, tulang belulang RR pun dibawa ke Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo untuk dilakukan proses autopsi. Benar saja, hasil autopsi menunjukan tulang belulang tersebut adalah sisa jasad RR. (Tim GP)