PT Sumalindo Hutani Jaya II Antisipasi Kebakaran Lahan Di Tiap Distrik
M Yulinarto : Bertujuan Mencapai Program Zero Fire Di Wilayah Konsesi Perusahaan

Terlihat para personel yang tergabung kedalam RPK PT Sumalindo Hutani Jaya II saat memasang banner pencegahan Karhutla di salah satu kawasan konsesi.
GARISPENA.CO - Tenggarong - Untuk mengantisipasi musim kemarau di tahun 2021, Head Fire Operational Management Regional Kaltim PT Sumalindo Hutani Jaya II, M Yulinarto menginstruksikan kepada seluruh Distrik untuk melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di areal konsesi masing masing Distrik. Instruksi tersebut langsung ditanggapi seluruh Sistem PT Sumalindo Hutani Jaya II yang ada di Kaltim dengan memasang Plang Himbauan Cegah Kebakaran datau banner "Cegah Karhutla" di lokasi- lokasi rawan kebakaran. "Saya sudah sampaikan ke seluruh Distrik, dan selanjutnya diteruskan ke Fire Marshall di wilayahnya untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait himbauan pencegahan kebakaran hutan," ucap M Yulinarto, lewat sambungan handphone, Rabu (05/05/21).
Dia mengatakan, pencegahan kebakaran hutan dan lahan adalah merupakan salah satu upaya yang sangat penting dalam menghadapi musim kemarau tahun 2021, selain itu pihaknya telah mempersiapkan program-program untuk mengantisipasi menghadapi musim kemarau tahun ini. Pertama adalah Fire Prevention (Pencegahan Kebakaran) yaitu dengan tujuan mengurangi jumlah kejadian kebakaran dengan strategi melakukan penyadartahuan (sosialisasi) kepada masyarakat, pendekatan Masyarakat Peduli Api (MPA) serta penempatan Pos Pengamanan Terpadu. "Pembuatan dan penempatan Pos Pengamanan terpadu yang melibatkan MPA, TNI dan Polri tersebut dengan tujuan adalah mempersempit ruang gerak pelaku pembakaran dan perambahan, dengan cara dilakukannya Patroli Bersama, Memberikan himbauan dilarang membakar, Sosialisasi kepada Masyarakat pencari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)," imbuhnya.
Kedua yakni Fire Preparation dengan tujuan "Kesiapan Peralatan & Sumber Daya Manusia", dengan strategi melakukan inspeksi kesiapan peralatan, meningkatkan kompetensi Regu Pemadaman Kebakaran (RPK) dengan cara penyegaran pelatihan, Pemeliharaan Embung Air, Menara Api & Pos Pantau, serta Memfungsikan Dispacth Center (Pos Pantau Tenda Pleton - TRC (Team Reaksi Cepat)) dengan target bahwa setiap munculnya api harus terdeteksi 0,1 ha.
Dia mengatakan bahwa program ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kebakaran yang lebih luas sehingga setiap Dispacth Center dilengkapi dengan 1 set peralatan mekanis dan kendaraan (Mobil dan Motor). Ketiga, adalah Deteksi Dini yaitu sistem deteksi dini yang telah dipersiapkan adalah Maksimalkan Masyarakat Peduli Api di Pos Pantau atau Pos Pengamanan Terpadu, menempatkan personel MPA di menara api 1 x 24 jam, serta monitoring melalui DRONE. Dia juga mengatakan bahwa MPA yang dilibatkan dalam hal ini harus dilengkapi dengan peralatan Deteksi (Teropong, Kompas, Radio & Peta), dilakukan pelatihan kepada semua MPA mengenai pelatihan pembaca Peta, Penggunaan Kompas dan penentuan koordinat lokasi serta pelatihan system komunikasi karhutla.
Keempat, adalah Rapid Response (Team Reaksi Cepat) dengan target yaitu jika terjadi kebakaran 1 jam team harus sampai ke tempat terjadinya kebakaran dan api harus terkontrol (padam) maksimal 8 jam. Hal ini dilakukan dengan cara membagi lokasi kerja dengan penempatan di Pos Pantau atau Pos Pengamanan Terpadu sehingga seluruh wilayah dapat terjangkau dengan cepat. Dilengkapi dengan Peralatan pemadam & Transportasi siap pakai.
Personil melakukan patroli secara rutin sesuai seluruh pengawas bertugas mengawasi daerah kerjanya, melakukan initial attack dan memberikan infromasi kepada Situation Room bila ditemukan titik api atau potensi bahaya (aktivitas masyarakat dalam konsesi), melalui radio komunikasi. Sistem yang telah pihaknya bangun di dalam monitoring hotspot maupun firespot adalah Fire Report Online Sistem (FROS) dimana monitoring Cuaca, Pergerakan Angin, Monitoring Hotspot.
Dia juga menambahkan, bahwa tanggung jawab kami juga melakukan monitoring hotspot sampai dengan radius 5 km dari batas konsesi dan melakukan verifikasi hotspot kurang dari 24 jam. "Kami adakan program ini semua bertujuan mencapai program ZERO FIRE di wilayah hutan Kaltim khsusnya di konsesi PT Sumalindo Hutani Jaya II," bebernya.
Dia berpesan kepada semua masyarakat yang berada di regional operasi seputaran PT Sumalindo Hutani Jaya II, agar berhati hati dengan yang namanya api. Diharapkan masyarakat disekitaran lahan jangan melakukan pembakaran. Karena di khawatirkan dengan angin yang kencang disertai musim kemarau sekecil api dapat menyebabkan kebakaran besar nantinya.
Selain itu, PT Sumalindo Hutani Jaya II yang berlokasi di Desa Makarti, Kecamatan Marang Kayu, Fire Marshall, Didik Kusharianto menuturkan, pihaknya telah memasang banner terkait himbauan pencegahan pembakaran lahan yang dipasang guna mengajak masyarakat untuk cegah karhutla. Serta mewujudkan rasa aman dan nyaman di areal konsesi. "Kita berharap dengan adanya terobosan ini agar kedepan tidak terjadi karhutla di areal konsesi PT Sumalindo Hutani Jaya II. Serta masyarakat sekitar juga dapat merasakan udara segar penghijauan pepohonan di areal sekitaran konsesi," tutupnya. (yal)