Encik Wardani Soroti Soal Harga Beras Semakin "Ugal-Ugalan"
GARISPENA.CO - SAMARINDA - Anggota DPRD Kaltim dari Fraksi PKS, Encik Wardani menyoroti soal perkembangan harga beras yang semakin 'ugal-ugalan' bahkan disebut sebagai harga beras tertinggi dalam sejarah.
Encik menilai, kondisi harga beras yang semakin mahal dan stoknya di pasaran semakin langka adalah akibat dari kegagalan pemerintah dalam hal produksi beras dan buruknya tata kelola beras mulai dari hulu sampai ke hilir.
Menurutnya, penyebab signifikan dari terus menurunnya produksi beras adalah terjadinya laju alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian yang terus meningkat setiap tahun, dan penurunan produktivitas padi dan beras akibat dari penggunaan pupuk dan pestisida berlebih.
Bahkan, Dia menilai kebijakan Impor beras selama ini yang selalu merugikan petani dan masyarakat luas menjadi sebab rusaknya kemandirian pangan nasional. Legislator yang berasal dari dapil Samarinda ini berharap pemerintah segera mengambil langkah konkrit untuk mengatasi persoalan beras ini.
"Bagi saya harus ada terobosan baru dari pemerintah untuk meningkatkan produksi beras seperti optimalisasi seluruh daerah produksi beras dengan dukungan anggaran yang besar untuk kebutuhan benih, pupuk, alsintan dan irigasi yang prima sebagai langkah intensifikasi produksi," selama ini pemerintah gagal memperbaiki tata kelola beras mulai tata kelola harga, pasca panen, distribusi, manajemen stok, integrasi pasar beras, dan tata kelola konsumsi beras, dan lain-lain," bebernya.
Encik pun menawarkan beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Di antaranya, pemerintah perlu memberikan subsidi kepada petani agar biaya produksi padi bisa ditekan. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras di pasaran. "Pemerintah harus bergerak cepat dan tepat sasaran dalam mengatasi permasalahan ini," tutupnya. (wan)