Festival Budaya Tahunan Kota Bangun Darat, Nutuk Beham Dan Belian Namang Jadi Daya Tarik Utama
Kutai Kartanegara - Kecamatan Kota Bangun Darat terus memperkuat identitas budayanya melalui berbagai kegiatan yang mengangkat kearifan lokal, salah satunya melalui festival tahunan yang diselenggarakan di Desa Kedang Ipil.
Dua agenda budaya yang kini telah menjadi daya tarik utama desa tersebut adalah Festival Nutuk Beham dan Belian Namang, yang menjadi simbol perayaan tradisi masyarakat adat setempat.
Camat Kota Bangun Darat, Zulkifli, menyebut kedua kegiatan tersebut bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan wujud nyata pelestarian budaya dan penguatan identitas lokal. Bahkan, festival ini telah menjadi agenda tahunan yang rutin digelar dan dinanti oleh masyarakat maupun wisatawan.
"Festival Nutuk Beham itu sudah masuk dalam kalender tahunan kami, dan akan dilaksanakan kembali pada bulan Mei mendatang. Selain itu juga ada ritual Belian Namang. Keduanya adalah bentuk nyata budaya yang terus hidup di Desa Kedang Ipil," jelasnya, Jumat (25/04/2025).
Festival ini tak hanya menjadi ruang pelestarian budaya, tetapi juga menjadi ajang kolaborasi lintas sektor. Penyelenggaraannya melibatkan pihak desa, kecamatan, pemerintah kabupaten hingga lembaga nasional. Keterlibatan berbagai pihak ini menjadi kunci sukses berjalannya festival dari tahun ke tahun.
"Acara ini didukung semua pihak, mulai dari desa hingga pemerintah nasional. Ini membuktikan bahwa nilai budaya yang kami miliki memang memiliki daya tarik dan patut dilestarikan bersama," tambahnya.
Festival Nutuk Beham dan Belian Namang juga menjadi magnet pariwisata. Banyak pengunjung dari luar daerah bahkan wisatawan asing datang menyaksikan langsung kemeriahan dan keunikan tradisi adat yang dipertunjukkan.
Ini memberikan dampak positif bagi perputaran ekonomi lokal serta semakin memperkenalkan Kedang Ipil sebagai pusat budaya masyarakat adat di Kukar.
Lebih dari sekadar hiburan, Zulkifli menegaskan bahwa penyelenggaraan festival budaya ini juga menjadi sarana untuk memperkuat semangat masyarakat adat agar tetap menjaga warisan leluhur mereka.
Keberlanjutan acara ini pun menjadi prioritas yang akan terus didorong oleh pemerintah kecamatan dalam berbagai perencanaan pembangunan berbasis budaya.
"Kami ingin budaya ini terus hidup dan berkembang. Dan festival-festival seperti ini adalah jantung dari semangat itu," pungkasnya. (ADV/Diskominfo Kukar)
Penulis: Yk/Garispena.co