Diskominfo Kaltim Perkuat Saluran Informasi Imigrasi Samarinda
DISKUSI SANTAI: Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kaltim M Faisal (kanan) bersama Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Samarinda, Washington Saut Dompak, bersinergi untuk peningkatan informasi.
GARISPENA.CO - SAMARINDA - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan berupaya mendukung penguatan informasi keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Samarinda. Dengan demikian, masyarakat semakin mudah mendapatkan informasi terkait keimigrasian.
Hal ini terungkap dalam pertemuan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kaltim Muhammad Faisal dengan Kepala Kantor Imigrasi Samarinda, Washington Saut Dompak di Kantor Imigrasi Kelas I Samarinda di Jalan Juanda, Rabu (5/4).
"Kita ada program podcast tiap Kamis sore dengan nama Ngopi Sore, Ngobrol Pintar, dan Inspiratif. Tidak perlu di kantor Kominfo, simpel aja. Tim kami bisa langsung datang ke kantor Imigrasi," ucap Faisal.
Bisa juga, lanjut Faisal, dialog interaktif di radio. "Kita Kominfo Kaltim bekerja sama dengan beberapa radio. Bisa kita dialog interaktif di sini. Mau di RRI atau lainnya," imbuh Faisal, mantan pejabat Pemkot Samarinda ini.
"Kami juga sebulan sekali melakukan jumpa pers dengan perangkat daerah dan tema yang berganti-ganti. Pernah juga dalam sehari menghadirkan dua sampai tiga kepala PD untuk jumpa pers dengan teman-teman media cetak maupun media online," ungkapnya.
Menurut Faisal, saluran-saluran informasi ini bisa dimanfaatkan kantor Imigrasi, sehingga banyak warga mendapatkan informasi dan program-program dari Kantor Imigrasi.
"Misalnya tadi di Imigrasi untuk urus paspor pendaftaran bisa online dulu dan datang hanya tinggal foto aja. Ini memudahkan masyarakat, sehingga tidak perlu lama berurusan di kantor Imigrasi," sebutnya.
Adapun informasi simpang siur yang beredar di masyarakat, kata Faisal, soal keberadaan pelayanan Imigrasi di Mal Pelayanan Publik (MPP). Sebagian besar masyarakat mengira di MPP khusus perpanjangan paspor saja, jika sudah mati tidak bisa. "Ternyata di MPP walaupun mati bisa diurus. Kecuali paspor hilang atau rusak harus di kantor Imigrasi," katanya.
Washington sangat menyambut baik program penyaluran informasi yang ditawarkan Diskominfo Kaltim. "Banyak informasi yang harus tersampaikan ke warga sebagai bentuk pelayanan pula," ucap Washington yang sebelumnya bertugas di kantor Imigrasi Nunukan.
Misal, informasi terkait pengurusan via online. Menurut dia, program melalui aplikasi ini ternyata efektif memecah penumpukan di jam-jam tertentu.
"Ada juga layanan Eazy Passport atau layanan paspor secara kolektif dengan sistem jemput bola. Layanan ini melayani hingga 40 orang per hari," pungkas Washington. (adv/MF/pt/kominfokaltim/wan/k16)