Berita Update

(Terbaru)
Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Kualifikasi Ahli Tahap I, Asesor Kompeten, dan Instruktur Kompeten Tahun 2025

Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) resmi memulai Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Kualifikasi Ahli Tahap I, Asesor Kompeten, dan Instruktur Kompeten Tahun 2025. 

Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai Senin (30/6/2025) hingga 4 Juli mendatang, dan menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor konstruksi, khususnya dalam menghadapi lonjakan kebutuhan tenaga ahli untuk proyek-proyek strategis nasional seperti Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pelatihan ini menyasar para penyedia jasa dan tenaga kerja konstruksi lokal agar memiliki pengakuan resmi atas kompetensinya. 

Selain meningkatkan kapasitas, sertifikasi juga menjadi instrumen penting untuk memperkuat daya saing tenaga kerja di tengah tuntutan sektor konstruksi yang semakin kompleks dan terstandarisasi. Sertifikasi dianggap bukan hanya sebagai formalitas administratif, tetapi juga sebagai jaminan kualitas dan keselamatan dalam pelaksanaan proyek infrastruktur.

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Masud, yang hadir langsung membuka kegiatan tersebut, menegaskan pentingnya memastikan bahwa tenaga kerja yang disiapkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan teknis di lapangan. 

Menurutnya, kompetensi yang diakui secara resmi menjadi tolok ukur utama untuk memastikan proyek pembangunan berjalan sesuai standar.

“Bukan hanya soal sertifikasi, tetapi memastikan bahwa tenaga kerja kita sesuai dengan keahlian dan kebutuhan lapangan. Ini menyangkut mutu dan keselamatan pembangunan,” ujar Rudy.

Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan standar kerja tenaga konstruksi. 

Rudy berharap tenaga kerja asal Kalimantan Timur tidak hanya memenuhi standar nasional, tetapi juga mampu bersaing di level internasional. Hal ini dianggap krusial agar setiap bangunan yang dibangun memiliki kualitas dan keamanan jangka panjang.

“Minimal tenaga kerja kita harus memenuhi standar nasional. Tapi kalau bisa, naik kelas ke standar internasional. Supaya hasil pembangunan kita, dari segi kualitas dan keamanan, benar-benar bisa diandalkan,” tuturnya.

Dalam konteks pembangunan IKN, Rudy menilai bahwa kebutuhan akan tenaga kerja konstruksi bersertifikat masih sangat besar. 

Ia menyebut saat ini pembangunan baru mencakup beberapa elemen utama seperti gedung legislatif dan yudikatif. Namun ke depan, berbagai gedung kementerian, markas besar TNI dan Polri, serta infrastruktur lainnya akan segera menyusul, membuka lapangan kerja yang luas bagi tenaga kerja lokal yang telah tersertifikasi.

“Masih banyak proyek besar yang akan dikerjakan. Termasuk pembangunan untuk Mabes Polri, Mabes TNI, dan kementerian lainnya. Inilah saatnya tenaga kerja Kaltim mengambil peran,” jelasnya.

Melalui pelatihan ini, Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan tidak hanya menjadi lokasi pembangunan IKN, tetapi juga tampil sebagai daerah yang mampu menyuplai tenaga konstruksi andal, profesional, dan kompeten bagi kebutuhan pembangunan berskala nasional maupun global. (ADV/Diskominfo Kaltim)

Penulis: Difa/Garispena.co