Berita Update

(Terbaru)
MUDA BERKARYA: Akmal Malik menjadi inspektur upacara dalam upacara peringkatan ke-95 tahun Hari Sumpah Pemuda di pelataran parkir kompleks Gelora Kadrie Oening, Samarinda.

GARISPENA.CO - SAMARINDA - Peringatan ke-95 tahun Hari Sumpah Pemuda (HSP) yang jatuh pada Sabtu (28/10) digelar di berbagai tempat. Termasuk di antaranya di Gelora Kadrie Oening, Samarinda. Pada pagi hari, terselenggara upacara untuk memperingati gerakan bersatunya para pemuda dari antero negeri pada 1928 tersebut.


Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik mengambil peran sebagai inspektur upacara (irup). Hadir dalam kegiatan tersebut, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), organisasi perangkat daerah (OPD), organisasi kepemudaan, mahasiswa, hingga pelajar.


Diawali dengan pengibaran bendera Merah Putih, hadirin kemudian mengheningkan cipta. Dilanjutkan pembacaan teks Pancasila oleh irup, diikuti hadirin. Setelah pembacaan teks UUD 1945, puncaknya adalah pembacaan teks butir-butir keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928.


"Momentum HSP mengingatkan bangsa Indonesia terhadap sejarah gotong-royong seluruh elemen pemuda yang berhasil menebar semangat jiwa patriotisme sekaligus menyatukan visi kebangsaan dalam Sumpah Pemuda 1928," kata Akmal saat membacakan sambutan Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo.


Peringatan HSP tahun ini mengusung tema Bersama Majukan Indonesia. Menggunakan logo yang bermakna membentuk stilasi barisan manusia yang menyimbolkan kolaborasi dan warna-warni, sebagai simbol keanekaragaman suku, bahasa, dan budaya. Heterogenitas tersebut sebagai sumber kekuatan dalam memajukan Indonesia.


Satu poin yang harus menjadi perhatian adalah tingginya akselerasi perkembangan teknologi dibarengi arus informasi. Menurut Akmal, hal tersebut menjadi tugas pemuda untuk bisa mengimbangi. "Kita perlu bertanya apakah artificial intelligence telah digunakan optimal secara masif. Mengimbangi percepatan dan perubahan ini saja sudah cukup membuat kewalahan," terangnya.


Pada intinya, peran pemuda dalam penguasaan teknologi dan informasi serta literasi digital menjadi sesuatu yang harus diseriusi. Oleh karena itu, setiap pemuda perlu mempunyai visi, misi dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang agar pembangunan dapat berlari lebih cepat.


Strategi paling ampuh adalah dengan tolong-menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor. Karena kerja kolaboratif ini sesuai dengan amanah undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Sesuai pula dengan Perpres Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan.


Harapannya kelak implementasi koordinasi lintas sektor tersebut efektif menuju pencapaian indeks pembangunan pemuda (IPP). "Marilah kita jadikan momentum peringatan ke-95 tahun HSP ini sebagai momentum membangkitkan semangat kolaborasi dalam memajukan negeri," pintanya. Pada kesempatan itu pula Akmal menyerahkan piagam kepada tokoh pemuda pelopor, paskibra nasional, dan pemuda berprestasi. (prb/ty/adv/hms/kominfokaltim)