Berita Update

(Terbaru)
POTENSI BESAR: Hilirisasi sawit diyakini bisa berkembang optimal di Kaltim, mengingat melimpahnya sumber daya alam yang tersedia di provinsi ini.

GARISPENA.CO - SAMARINDA - Program hilirisasi sumber daya alam (SDA) diyakini bisa menjadi pilar baru ekonomi di Kaltim. Mengingat provinsi ini memiliki SDA yang belum terkelola dengan optimal. Salah satunya industri sawit.


Sebagai upaya membesarkan industri sawit nasional, Pemprov Kaltim memberikan dukungan kuat terhadap kebijakan hilirisasi minyak kelapa sawit, karena merupakan bagian yang penting dari strategi pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.


Untuk diketahui, kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan Kaltim, di mana sampai 2022, luas areal telah tercapai sekira 1.411.861 hektare, terdiri dari perusahaan besar swasta seluas sekira 972.000 hektare dan perkebunan rakyat seluas kurang lebih 373.000 hektare. "Dari luasan tersebut produksi TBS (tandan buah segar) mencapai 19,2 juta ton atau setara 3,8 juta ton CPO (crude palm oil)," kata Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ahmad Muzakkir.


Dengan potensi tersebut, peluang mendirikan pabrik mini minyak goreng sawit sangat terbuka, terutama jika dikaitkan dengan inovasi teknologi perkelapasawitan yang telah direkomendasikan Dirjen Kementerian Pertanian. Saat ini, disokong oleh APBD Kaltim, terdapat kebun seluas 12.472 hektare tersebar di tujuh daerah, 31 kecamatan, dan 66 desa dan melibatkan 206 kelompok tani dan 8.076 kepala keluarga.


Berbagai kebijakan dibuat demi mendorong percepatan hilirisasi industri sawit nasional. Salah satunya memberi kesempatan kepada koperasi/UMKM untuk berperan dalam pembangunan pabrik minyak goreng (pamigo) sawit skala kecil.


Keberadaan pamigo ini merupakan salah satu solusi terhadap permasalahan harga dan penyerapan TBS petani swadaya yang lokasinya cukup jauh dari pabrik. Sementara itu, mereka tidak mempunyai pilihan lain selain menjual TBS yang masa simpannya sangat singkat.


Pembangunan pamigo ini telah banyak dilakukan oleh beberapa daerah, terutama di Sumatra dengan berbagai pola pembangunan dan investasi yang berasal dari berbagai sumber pembiayaan, baik dari program Pemerintah, dana bumdes, dan lokasi lainnya. (prb/ty/adv/hms/kominfokaltim)