Berita Update

(Terbaru)
Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud

Samarinda - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud menegaskan pentingnya peningkatan kualitas tenaga kerja lokal di sektor konstruksi melalui pelatihan dan sertifikasi yang terstandar nasional.

Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Kualifikasi Ahli, Asesor Kompeten, dan Instruktur Kompeten Tahun 2025, Senin (30/6/2025).

"Saya rasa ini perlu digiatkan, digalakkan, perlu berkolaborasi juga dengan PUPR Republik Indonesia agar kegiatan memberikan sertifikasi ini sesuai dengan SOP-nya," ujar Rudy.

Program ini diikuti oleh 801 peserta yang tersebar dari lima wilayah strategis Kalimantan Timur—Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, dan Berau. Pelatihan digelar dalam dua kelompok besar, masing-masing mewakili aktor teknis dan tenaga lapangan dalam sektor konstruksi.

Kelompok pertama mencakup 474 peserta dari kalangan ahli konstruksi, asesor, dan instruktur yang merupakan hasil kerja sama antara pemerintah daerah dan pelaku jasa konstruksi.

Sementara itu, kelompok kedua terdiri dari 327 tenaga kerja yang ikut pelatihan sebagai bentuk tindak lanjut atas pengakuan nasional bagi Kalimantan Timur sebagai daerah dengan pengelolaan jasa konstruksi terbaik versi Kementerian PUPR tahun 2024.

Rudy menilai, kualitas pembangunan fisik sangat ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusianya. Oleh karena itu, kehadiran pelatihan dan sertifikasi ini bukan hanya pemenuhan administratif, tapi langkah strategis membangun daya saing tenaga lokal.

"Kegiatan ini juga terselenggara berkat dukungan dana APBN dan kerja sama erat dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah 5 Banjarmasin," jelasnya.

Lebih jauh, Rudy menyoroti dimensi sosial dari program ini—yakni memperluas akses kerja bagi masyarakat Kalimantan Timur, khususnya generasi muda. Dengan percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), kebutuhan tenaga kerja konstruksi yang kompeten akan terus meningkat.

"Pelatihan ini juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan ketenagakerjaan di sektor konstruksi dan membuka lebih banyak ruang bagi putra-putri Kalimantan Timur untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional," pungkas Rudy. (ADV/Diskominfo Kaltim)

Penulis: Difa/Garispena.co