Berita Update

(Terbaru)
FOTO : Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin.

GARISPENA.CO - SAMARINDA - Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin menyoroti permasalahan yang dihadapi oleh Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kalimantan Timur. Menurutnya, jumlah tenaga pendidik dan siswa-siswinya, belum merata secara menyeluruh.



Idealnya, satu tenaga pendidik di SLB, maksimal mengajari muridnya sebanyak 5 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).


Salehuddin mengungkapkan persoalan utama yang dihadapi SLB di Kaltim saat ini adalah kurangnya guru yang memiliki latar belakang pendidikan luar biasa. Padahal, guru-guru tersebut sangat dibutuhkan untuk menangani siswa berkebutuhan khusus.


"Kami sudah usul ke pemprov, agar bisa bekerja sama dengan Unmul dalam membuka Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa. Karena kampus manapun belum memiliki prodi itu," ungkapnya beberapa waktu lalu.


"Informasi yang kami dapat, ada beberapa kabupaten/kota yang meminta penambahan guru dan rombel untuk SLB. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemprov Kaltim untuk memenuhi kebutuhan tersebut," tambahnya.


Sebagai informasi, Kaltim memiliki setidaknya 34 SLB yang 11 diantaranya berstatus negeri dan 23 lainnya berstatus Swasta. Adapun jumlah tenaga pendidik SLB Negeri dan swasta sebanyak 380 orang, sedangkan total siswanya mencapai 2.507 orang.(adv/yal)