Cegah Dini Redam Sebaran Hoaks
Jelang Pemilu 2024
GARISPENA.CO - SAMARINDA - Dinamika di antara masyarakat adalah keniscayaan dalam setiap pelaksanaan pemilihan umum. Tahun depan, tepatnya pada 14 Februari 2024, Indonesia akan mengelar pesta demokrasi lima tahunan. Tinggal hitungan bulan menjelang tibanya waktu tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim pun terus memasang radar pengawasan setinggi-tingginya.
Mereka memantau perkembangan perkembangan politik di daerah triwulan III 2023. Itu demi mewujudkan tanggung jawab menciptakan stabilitas politik di daerah. Pemantauan tersebut melibatkan berbagai pihak, seperti Polri, TNI, BIN, dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Senin (7/11).
Kepala Kesbangpol Kaltim Sufian Agus mengatakan, jelang pemilu, akan ada banyak hal yang akan terjadi. Pemprov Kaltim melalui Kesbangpol berkewajiban mengantisipasi demi terciptanya kondusivitas. Salah satunya dengan menyerukan dan mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terhasut hoaks.
"Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu lalu ada satu akun media sosial yang menggunakan logo Pemprov dan mengusung satu calon Kepala Negara. Alhamdulillah langsung dikeluarkan rilis dan dikonfirmasi oleh Kepala Diskominfo kalau itu bukan dikelola oleh Pemprov Kaltim. Hal seperti itu jangan sampai terjadi lagi mengingat pergerakan media sosial sangat cepat sekarang," ungkap Agus.
Berkaca dari kejadian tersebut, dirinya berharap akun-akun media yang dikelola instansi pemerintah bisa rutin menerbitkan rilis demi mengklarifikasi informasi hoaks. Dengan demikian, masyarakat juga dapat teredukasi dan bisa membantu meminimalkan sebaran hoaks.
"Tidak hanya sekali mengeluarkan rilis. Semua akun pemerintah seperti Pemprov Kaltim maupun Kominfo terus memberitakan. Seperti akun kemarin yang bukan milik kita, ini akun palsu harus kita suarakan," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sufian Agus juga menyarankan masyarakat untuk membandingkan informasi yang diterima dengan informasi lainnya. Karena hoaks dapat merugikan masyarakat, bahkan membahayakan keamanan dan keselamatan bangsa. "Mari bersama-sama perangi hoaks untuk menciptakan Kaltim kondusif, aman, dan nyaman dengan cara membiasakan diri untuk tidak mudah percaya dan menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya," pintanya. (cht/pt/adv/hms/kominfokaltim)