Berita Update

(Terbaru)
Pusat Perbelanjaan Tradisional Citra Niaga

GARISPENA.CO - Samarinda - Sebelum berdiri pusat perbelanjaan modern, kawasan Citra Niaga menjadi primadona sebagai pusat perbelanjaan. Namun seiring berjalannya waktu, kawasan itu mulai ditinggalkan. Banyak pedagang pernak-pernik khas Kalimantan, seakan hidup segan mati tak mau.

Hal berbeda dengan beberapa kafe yang mengisi lapak kosong di Citra Niaga, khususnya di malam hari. Sejak tahun lalu beberapa pengusaha khususnya anak muda dianggap berhasil menghidupkan kembali kawasan tersebut. Dengan menyulap beberapa spot lapak menjadi kedai kopi dengan konsep masa kini. Sekalipun menuai pro kontra, namun terbukti pada malam hari kawasan tersebut menjadi pusat perhatian dan warna baru di Citra Niaga.

Namun hal berbeda diungkapkan oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun. Baginya kondisi Citra Niaga kini sudah banyak melenceng dari konsep awal. Padahal berdasarkan historinya di era Gubernur Kaltim Soewandi dan Wali Kota Samarinda Waris Husain, kawasan tersebut menjadi tempat bertemunya pedagang besar dengan pedagang kecil. "Sekarang batas pedagang besar dan kecil, sudah kabur dan lebih banyak kafe," sebutnya.

Tahun ini ia meminta agar beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa merancang perencanaan yang ia sebut Reinkarnasi Citra Niaga tahap dua. Dalam hal ini ia meminta konsep bangunan pada 1987 silam tak perlu diubah, lantaran pernah meraih Aga Khan Award pada 1989 silam. Namun dikembangkan lagi menjadi ikonik baru Kota Samarinda. Hal ini ia dapatkan usai bertemu dengan sang arsitek Antonio Ismael di Kabupaten Badung Provinsi, Bali pekan lalu.

"Citra Niaga dikembangkan sesuai dengan success story-nya," jelasnya.
Saat ditanya mengenai target, mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim ini mengaku tak bisa secepatnya mewujudkan wacana tersebut. Terlebih penyusunan anggaran sudah dilakukan sejak tahun lalu. "Paling tidak tahun ini sudah ada desain dan perencanaannya," pungkas Andi Harun. (Tim GP)