Berita Update

(Terbaru)
Ilustrasi Perkebunan Kelapa

Kutai Kartanegara - Kelurahan Tanjung Harapan, Samboja, dikenal sebagai wilayah pesisir yang memiliki kekayaan alam berupa perkebunan kelapa. 

Tanaman ini menjadi salah satu penopang utama perekonomian masyarakat lokal, terutama di tengah terbatasnya sektor pertanian lainnya.

Lurah Tanjung Harapan, Nasuha, mengatakan bahwa sebagian besar warga menggantungkan penghasilan dari hasil kebun kelapa, baik yang diwariskan, ditanam sendiri, maupun dari lahan yang dibeli.

Kelapa muda menjadi komoditas unggulan, apalagi saat bulan Ramadan, ketika permintaan melonjak drastis.

"Kalau bulan puasa, harga kelapa muda bisa tembus Rp5.000 per butir di kampung. Di pasar luar, bahkan bisa mencapai Rp15.000 hingga Rp20.000 tergantung ukuran," ungkap Nasuha melalui telpon, Kamis (12/06/2025).

Harga kelapa tua pun kini ikut naik, membuat banyak warga beralih menjual hasil panen tanpa diolah lebih lanjut. Hal ini membuat Warga cenderung memilih menjual hasil panen langsung karena lebih cepat menghasilkan uang.

Nasuha menyebut, belum ada inovasi signifikan dari warga untuk mengolah kelapa menjadi produk bernilai tambah, seperti makanan atau kerajinan tangan.

"Meski produksi cukup tinggi, permasalahan utama yang dihadapi petani kelapa adalah ketiadaan bantuan pupuk dari pemerintah," tuturnya.

Tanaman kelapa sangat jarang dipupuk karena biaya yang tinggi, padahal pemupukan bisa meningkatkan hasil panen secara signifikan.

Selain itu, tantangan baru muncul dari hama, seperti monyet liar yang mulai merusak tanaman dan mencuri buah kelapa. Hal ini semakin menyulitkan petani dalam menjaga hasil kebunnya.

Ke depan, masyarakat berharap ada dukungan nyata dari pemerintah, baik berupa pupuk, pelatihan, maupun inovasi pengolahan agar potensi kelapa di Tanjung Harapan bisa dimaksimalkan untuk kesejahteraan warga. (ADV/Diskominfo Kukar)

Penulis: Yk/Garispena.co