BUMDes Loa Pari Pernah Berjaya, Pandemi Jadi Titik Jatuh Usaha Desa
Kutai Kartanegara - Pemerintah Desa Loa Pari, Tenggarong Seberang, pernah mencatat keberhasilan besar dalam pengelolaan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dibentuk pada tahun 2015, BUMDes ini menjadi motor penggerak ekonomi lokal, khususnya di bidang grosir alat tulis kantor (ATK).
Kepala Desa Loa Pari, I Ketut Sudiyatmika, menyebut BUMDes bahkan sempat memberikan kontribusi nyata pada pendapatan asli desa (PAD), dengan pendapatan tahunan sekitar Rp12 juta.
Lokasi usaha yang berada di Kampung Baru dinilai strategis dan mampu menarik konsumen dari dalam maupun luar kabupaten.
âDulu usaha kita lancar, pelanggan datang dari Mahakam Ulu sampai Kutai Barat. Kita jadi pusat ATK untuk instansi,â terangnya di Tenggarong Seberang, Sabtu (07/06/2025).
Namun keberhasilan tersebut tidak bertahan lama. Pandemi COVID-19 pada tahun 2020 menjadi pukulan telak bagi keberlangsungan BUMDes. Penutupan aktivitas kantor dan sekolah membuat permintaan ATK turun drastis hingga usaha benar-benar berhenti.
Selama hampir tiga tahun, operasional BUMDes tidak berjalan. Bahkan, laporan keuangan terakhir yang diterima pemerintah desa hanya sampai tahun 2019. Ketika aktivitas perkantoran mulai pulih di 2023, BUMDes tidak lagi menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Sebagai langkah tegas, pemerintah desa memutuskan untuk melakukan restrukturisasi total pengurus BUMDes pada tahun 2024.
Kini, pemerintah desa tengah mempersiapkan BUMDes untuk fokus pada sektor wisata alam, khususnya penyediaan fasilitas camping ground.
âKami akan gunakan sisa modal untuk beli tenda dan peralatan camping. BUMDes harus mendukung wisata desa,â pungkasnya. (ADV/Diskominfo Kukar)
Penulis: Yk/Garispena.co