Berita Update

(Terbaru)
BERSATU: Semua elemen diharapkan bisa bersatu untuk memenuhi target pemerintah menekan angka tengkes alias stunting pada 2024.

GARISPENA.CO - JAKARTA - Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan angka tengkes nasional di angka 14 persen pada 2024. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu kerja sama semua pihak. Termasuk di antaranya Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan). Kehadirannya di tiap daerah diharapkan bisa membantu mengatasi tengkes dan perbaikan gizi bagi keluarga Indonesia.


"Jika Forikan bisa bergerak di setiap daerah, setidaknya akan efektif mampu menyentuh tiap keluarga," ucap Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Irma Ardiana. Hal itu ia sampaikan dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) Forikan di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (20/11).


Irma menjelaskan, peran Forikan juga dapat merangkul para calon ibu hamil dan juga calon pengantin wanita. Karena, lingkaran tengkes dapat diputus jika diantisipasi sejak awal kehamilan.


"Putusnya lingkaran tengkes jni paling efektif diantisipasi pada seribu HPK (hari pertama kehidupan). Ketika beradvokasi dan penerapan kebijakan, Forikan bisa mengadopsi ini. Ada calon ibu hamil dan calon pengantin yang menjadi target utama garapan program ini," tegasnya.


Hal ini juga dibenarkan oleh Guru Besar Ilmu Gizi IPB sekaligus Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof Hardinsyah. Menurutnya, pencegahan tengkes bisa dilakukan pada trimester pertama kehamilan. Hardinsyah mengatakan, cita rasa atau kegemaran anak pada makanan itu sebenarnya juga dipengaruhi sang ibu saat masa kehamilan.


"Jadi jangan salahkan anak kalau tidak suka suatu makanan. Itu akibat kebiasaan konsumsi ibu saat hamil," serunya. Hardinsyah juga membeberkan bahwa jika dilihat dari sisi kandungan protein yang terkandung dalam ikan ternyata lebih efektif dalam mempengaruhi kecerdasan anak.


"Berdasarkan hasil penelitian atau studi klinis pada anak usia dua tahun ke atas ternyata dibutuhkan 80 gram ikan per hari. Pengaruh ikan lebih tinggi dibandingkan daging merah untuk kecerdasan," pungkasnya. (nr/mediakaltim/krv/pt/adv/hms/kominfokaltim)