Berita Update

(Terbaru)
Kepala Dispar Kaltim, Ririn Sari Dewi

Samarinda - Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Dispar Kaltim) kini semakin serius memanfaatkan media sosial sebagai kanal utama untuk mempromosikan potensi wisata daerah. Langkah ini diambil sebagai respons atas tantangan rendahnya angka kunjungan wisatawan mancanegara ke wilayah Kaltim.

Strategi promosi yang dulunya cenderung mengandalkan pola konvensional mulai dialihkan ke arah digital, dengan platform Instagram menjadi ujung tombak utama. 

Kepala Dispar Kaltim, Ririn Sari Dewi, menyampaikan bahwa pemanfaatan media sosial bukan hanya mengikuti tren, tetapi sudah menjadi kebutuhan dalam menyampaikan informasi pariwisata secara cepat, menarik, dan mudah dijangkau oleh khalayak global.

"Konten visual yang dikemas secara kreatif dan komunikatif di Instagram ternyata sangat efektif menjangkau generasi muda. Dalam dua tahun terakhir, jumlah pengikut akun resmi kami meningkat dari enam ribu menjadi lebih dari 20 ribu," ungkap Ririn saat ditemui, Senin (21/7/2025).

Ririn menjelaskan bahwa peningkatan tersebut bukan semata hasil promosi biasa, melainkan karena konsistensi dalam menghadirkan konten yang relevan dan inspiratif. 

Tidak hanya menampilkan destinasi wisata populer, akun Dispar kini juga menyoroti keunikan lokal seperti tempat tersembunyi, kegiatan ekonomi kreatif masyarakat, hingga sisi humanis dari pelaku wisata di Kaltim.

Selain itu, Dispar Kaltim mulai menggandeng para influencer dan kreator konten digital sebagai bagian dari strategi promosi baru. 

Melalui program famtrip, para kreator diajak langsung ke lapangan untuk mengenal lebih dalam potensi wisata daerah, lalu mengemasnya dalam bentuk konten yang bisa menjangkau audiens lebih luas.

"Kolaborasi dengan influencer ini menjadi salah satu cara untuk menciptakan promosi yang lebih natural. Kami ingin kontennya relatable, bisa menginspirasi orang untuk datang langsung ke Kaltim, bukan sekadar iklan satu arah," ujar Ririn.

Menurutnya, banyak kementerian maupun daerah lain yang telah terlebih dahulu sukses mengembangkan pendekatan ini, dan Kaltim kini tidak ingin tertinggal. 

Ia menambahkan bahwa promosi pariwisata tidak bisa lagi hanya bergantung pada brosur, banner, atau event offline semata. Platform digital kini menjadi arena utama dalam membangun citra destinasi.

“Melalui digitalisasi promosi, kami ingin Kalimantan Timur tak hanya dikenal karena sumber daya alamnya, tapi juga karena pesona wisata dan kekayaan budayanya,” tegasnya.

Dengan arah kebijakan yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, Dispar Kaltim optimistis dapat memperkuat posisi daerah sebagai tujuan wisata unggulan, sekaligus membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi lokal dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. (ADV/Diskominfo Kaltim)

Penulis: Difa/Garispena.co