Program Literasi Jadi Ruang Baru Pembinaan Warga Binaan Lapas Perempuan Tenggarong
Foto bersama usai penandatangan kerjasama antara Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kutai Kartanegara dengan Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong. (garispena)
KUTAI KARTANEGARA - Upaya meningkatkan kualitas pembinaan di Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong kini mendapat dukungan baru lewat program literasi. Melalui kerja sama antara Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kutai Kartanegara (Kukar) dan Gerakan Literasi Kutai (GLK), warga binaan kini memiliki ruang belajar untuk memperluas wawasan sekaligus menata kembali masa depan mereka.
Kerja sama tersebut resmi ditandai dengan penandatanganan perjanjian di Aula Serbaguna Lapas Perempuan Tenggarong, Selasa (4/11), disaksikan oleh Sekretaris Daerah Kukar Sunggono, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Kaltim Hernowo Sugiastanto, dan Plt Kepala Diarpus Kukar Rinda Desianti.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong Riva Dilyanti menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret menghadirkan budaya baca dan semangat belajar bagi para warga binaan.
âIni langkah kecil yang bermakna. Kami ingin menumbuhkan semangat literasi dan belajar sebagai bekal untuk menata masa depan yang lebih baik,â ujarnya.
Menurut Riva, program literasi ini menjadi simbol nyata kolaborasi pemerintah daerah dan lembaga pemasyarakatan dalam menciptakan pembinaan yang lebih humanis dan berkelanjutan.
âSinergi ini penting agar proses reintegrasi sosial mereka nanti bisa berjalan lebih baik. Literasi memberi harapan baru untuk kembali berdaya di tengah masyarakat,â tambahnya.
Sementara itu, Sekda Kukar Sunggono menyampaikan apresiasi atas inisiatif Diarpus Kukar dan GLK yang telah menghadirkan akses literasi bagi warga binaan.
âIni bukan sekadar menghadirkan bahan bacaan, tapi membuka jembatan penghubung dengan dunia luar. Lewat literasi, tumbuh kesadaran bahwa selalu ada kesempatan kedua untuk memperbaiki diri,â kata Sunggono.
Ia juga menekankan pentingnya menyesuaikan bahan bacaan dengan kebutuhan warga binaan agar manfaatnya lebih terasa.
âWarga binaan bisa menuliskan jenis buku yang mereka butuhkan. Harapannya, buku-buku itu bisa menjadi referensi untuk menambah pengetahuan dan keterampilan sebelum mereka kembali ke masyarakat,â jelasnya.
Sunggono berharap program ini segera dijalankan dan benar-benar memberi dampak positif bagi proses pembinaan.
âBanyak yang sudah menunggu dan tidak sabar. Semoga bahan bacaan segera tersedia agar bisa dimanfaatkan untuk perubahan yang lebih baik,â pungkasnya.
Program ini menjadi bagian dari perwujudan misi pertama Kukar Idaman Terbaik, yakni pemerataan layanan dasar di bidang pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial termasuk bagi kelompok warga binaan. (ADV/Prokom Kukar)
Penulis: Fjr/Garispena.co